tinta untukmu


Ombak tak bertanya lagi cerita
karna munkin dia tau takdirnya
dan bunga kamboja tadi sore
telah berubah jadi kompos yang subur

sedikit yang hilang itu
adalah kabut hitam yang menjadi badai
dan yang tertinggal itu adalah bagaikan lautan lumpur lapindo
keras dan tak kujamah munkin

sekarang saya tak tahu tinta ini akan tergores dimana lagi
sajakku membawaku hanya pada namamu
apakah aku harus berteriak
persetan dengan takdir

kau lebih dekat pada-NYA
tolong sampaikan jangan dia buat roda waktunya terlalu cepat
ketakutan bertamu kepadaku bab dirimu akan jadi sejarah
setidaknya jangan dia terbitkan mentari

dunia menuduhku bodoh
doa kita tak lagi bertemu
apakah satu kata telah menjadi selamanya
hari ini munkin merantainya seribu tahun menetes

riny kekasihku pada alam
buluppoddo mencarimu
kajang merindukan tarianmu
aku.. aku sekedar sapaanmu kala bulan purnama



keringat ini takkan kering memahami semua ini
atau sekedar mengerti
enggan ku mencium kening sang hawa
sebelum kau marangkulku dalam mimpiku malam ini malam esoknya lusa

dan malam malam yang kw titip untukku

riny kekasihku pada alam
Halaman Selanjutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »
Thanks for your comment