Mengelolah Amarah


Menjalani kehidupan kita tidak pernah terlepas dengan yang namanya amarah baik opada diri sendiri maupun pada orang-orang uang beradar disekitar kita dan alngkah baiknya bila kita mampu mengolah amarah agar semuanya bisa berjalan dengan lancar,berikut ini merupakan artikel tentang bagaimana cara mengolah amarah yang disadur dari berbagai sumber

1. Kalau terpaksa marah harus mempunyai tujuan jelas

Kalau kita memarahi seseorang tujuannya haruslah agar orang yang kita marahi menjadi lebih baik. Marah tidak didasari rasa benci. Kalau kita marah kepada anak karena tidak sungguh-sungguh dalam belajar tentu tujuannya agar anak menjadi lebih baik.

2. Kalau terpaksa marah tidak melebar ke mana-mana

Marah harus dibatasi pada masalahnya, tidak merembet ke hal-hal yang tidak ada kaitannya. Kalau kita memarahi anak kita yang malas belajar sehingga nilainya buruk, ya hanya sekitar itu permasalahannya. Jangan melebar mengungkit-ungkit kesalahan lain yang pernah diperbuat, membandingkan dengan anak lain seakan-akan mau menunjukkan bahwa si anak tidak pernah ada benarnya.

3. Kalau terpaksa marah pilih tempat, waktu, situasi yang sebaik-baiknya dan tidak berteriak-teriak

Karena tujuan memarahi itu bukan untuk ‘membunuh’ maka harus bijak memilih situasi dan kondisi yang paling pas. Jangan memarahi seseorang di tempat umum dan dilihat orang banyak. Jangan berteriak-teriak seakan malah sengaja agar orang lain mengetahuinya. Berteriak-teriak menunjukkan bahwa hati kita jauh, sebaliknya bila hati kita dekat tidak berteriak pun pasti suara kita akan terdengar. Memarahi bukan untuk mempermalukan.

4. Kalau terpaksa marah, sampaikan tujuan dan harapan kita dan semangati

Setelah marah, tunjukkan kepada orang yang kita marahi tujuan dan harapan perubahan yang diharapkan. Tujuan memarahi tidak lain demi kebaikan dan manfaat bagi yang bersangkutan dan sama sekali bukan karena sebuah kebencian. Berikan pula semangat bahwa yang bersangkutan bisa melakukan lebih baik.

Kesimpulan:

Pastikan bahwa amarah kita bukan atas dasar sebuah kebencian.Yakinkan pihak yang kita marahi akan bisa menyadari kesalahannya dan berubah lebih baik. Pastikan cara amarah kita tidak menyakiti hati yang bersangkutan.

Amarah yang hanya berupa luapan emosi tanpa kendali, apalagi hanya sekedar memamerkan sebuah egoisme dan arogansi, tidak akan memperbaiki keadaan selain hanya menumbuhkan kebencian baru.

Semoga bermanfaat.
Halaman Selanjutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »
Thanks for your comment